A Piece of Moment (part1) 10-8
Drrt...drrt... sebuah pesan sampai di handphoneku, aku
meraihnya malas. Siang ini benar-benar bolong, panasnya membuatku ingin
mengangkut es di kutub sana.
From:: Orzha
Nanti jadi gak bubarnya?
Ahh, ternyata dia ingat juga rencana minggu lalu itu,
walaupun itu sepertinya akibat ku ingatkan beberapa hari yang lalu.
To:: Orzha
Ingat?
Sindirku asal. Lah kenapa aku jadi kesal sendiri, udah
untung dia ingat. Ahh, sebodo amatlah, toh smsnya sudah terkirim.
From:: Orzha
Ingat dong nek :p, jadi gak?
Hmm... awas aja kalo sampe dia lupa, aku akan menggigitnya
lebih parah dari drakula jika bertemu nanti. Aku membalas pesannya, tentu saja
jadi, aku bahkan sudah siap dari minggu lalu. Sesuai rencana, kami akan buka
puasa di luar sekaligus sholat di masjid luar juga, maksudnya bukan masjid yang
sehari-hari menjadi tempat semayam kami. Bosan saja, sekedar mengganti suasana
untuk kepuasan pribadi, hhaha.
15 menit lagi jam 5, saatnya menkonkretkan rencana kami.